Powered By Blogger

Selasa, 17 Mei 2011

Sekolah Gratis untuk Anak Jalanan di Solo Berdiri


SOLO--MI: Menteri Sosial Republik Indonesia Salim Segaf Al Jufri meresmikan Sekolah Kita di Kampung Petoran, Kecamatan Jebres, Solo, Minggu (29/11).

Lembaga pendidikan yang diprakarasai Yayasan Pemberdayaan Perempuan dan Anak Pinggiran (YPAP) Solo ini merupakan sekolah gratis pertama bagi anak jalanan di Kota itu. Sekolah ini lahir dari keprihatinan kami melihat begitu banyaknya anak jalanan yang belum bisa mengenyam pendidikan maupun yang terpaksa putus sekolah karena berbagai faktor, kata Kepala Sekolah Kita Retno Rheny Pujiati.

Berangkat dari keprihatinan dan keterpanggilan itulah akhirnya Retno bersama rekan-rekannya di Yayasan PPAP akhirnya merintis sekolah ini. Tujuan utamanya bukan hanya memberikan pendidikan akademis, melainkan juga memberikan bekal keterampilan bagi para anak jalanan. Nantinya setelah keluar dari sekolah ini mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dan tidak kembali lagi ke jalanan. Kurikulum yang dipergunakan disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Komposisinya 20% akademis dan sisanya life skill, kata Retno.

Sekolah ini sendiri akan mulai beroperasional Rabu (3/12). Sebagai permulaan, sekolah yang pembangunannya juga dibiayai dana stimulus dari Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) ini akan mendidik sebanyak 20 siswa. Untuk memacu semangat belajar mereka, pihak sekolah juga menyediakan fasilitas antarjemput. Walaupun, menurut Retno, dengan armada seadanya.

Mensos Salim Segaf Al Jufri dalam sambutan singkatnya mengaku sangat tersentuh dengan kehadiran Sekolah Kita ini. Ini menunjukkan bahwa masih ada kalangan masyarakat yang memiliki kesetiakawanan nasional dan kepekaan sosial yang tinggi.

Saya sangat gembira. Dalam kunjungan 100 hari kerja pertama, Solo adalah kota kedua yang saya datangi. Ini merupakan wujud kepekaan sosial dan gotong-royong untuk membantu anak jalanan yang selama ini tidak ada yang membimbingnya, kata Salim.

Salim juga mengatakan, sistem di negara ini sebetulnya telah memiliki banyak sekali perangkat untuk mengurusi persoalan sosial, termasuk anak jalanan. Ada sebanyak 19 departemen dan instansi yang peduli di bidang itu. Sekarang tinggal lembaga-lembaga tersebut saling bekerja sama dan melengkapi satu sama lain. Kalau itu bisa dilakukan, maka apa yang diinginkan pasti terwujud, pungkasnya. (FR/OL-04)

Sumber: Media Indonesia Online
http://www.mediaindonesia.com/read/2009/11/29/108511


Tidak ada komentar:

Posting Komentar